7 Apa judul yang tepat untuk cerita di atas ? a. Muna Si Cerdik. b. Sang Raja Hutan. c. Suma Si Singa. d. Kancil yang Malang. 8. Kapan Muna datang menghadap sang raja ? a. malam hari. b. siang hari. c. pagi hari. d. tengah hari. Bacaan untuk nomer 9 dan 10. Suatu sore Faral, Umi, Alfi, Adel, dan Rohmi sedang belajar kelompok diteras rumah Rohmi.
CeritaKancil - Di suatu senja, para binatang hutan berkumpul mengurumuni kera, ternyata mereka asyik mendengar cerita kera yang menemukan perkebunan pisang yang amat luas, kebun itu milik pak tani yang sebentar lagi akan di panen karena buah pisang sudah banyak yang matang.
Kancilmenipu buaya pada cerita sebelumnya si kancil yang cerdik dapat memperdayai harimau ganas dan buaya sungai yang kelaparan. Dongeng fabel dengan tokoh utama si kancil yang cerdik ini selalu bisa menghibur pembacanya. Kancil kemudian berkata lagi, "sebenarnya aku hanya ingin menyeberangi sungai ini dan aku butuh jembatan untuk lewat.
Dokumenini bisa disebut iklan seorang pelamar kerja terhadap rekruter, yang berisi ringkasan tentang pengalaman hidupnya yang paling relevan dengan pekerjaan yang dilamar. Umumnya panjang dari resume juga tidak lebih dari 1 halaman. Cerpen Si Kancil yang Cerdik 2. Cerita anak: Kura kura dan katak 3. Puisi Nasional: Bangkitlah
Kaliini menceritakan cerpen fabel si Kancil yang cerdik dan harimau yang sangat kuat dengan teman-temannya. Awal cerita, pada suatu hari terjadilah bencana kelaparan di suatu pulau yang penghuninya kebanyakan dihuni oleh harimau harimau. Para Harimau pun kelaparan, hari demi hari para harimau itu makin sangat kelaparan, karena setiap hari sudah tidak ada lagi
Vay Tiền Nhanh Ggads. Salah satu cerita dongeng si Kancil dan buaya. Dalam dongeng binatang di Indonesia, kancil adalah tokoh terpopuler. Cerita Kancil sudah lama ada dalam masyarakat Jawa, bahkan sebelum ada tradisi tulisan. Cerita Kancil sering dijadikan sarana pengajaran bagi anak-anak. “Tokoh binatang cerdik licik ini di dalam ilmu folklor cerita rakyat dan antropologi disebut dengan istilah the trickster atau tokoh penipu,” tulis James Danandjaja dalam Folklor Indonesia. Menurut Sir Richard Windsted dalam A History of Classical Malay Literature, pada abad II SM pada suatu stupa di Barhut Allahabad India terukir adegan-adegan dongeng binatang, berasal dari cerita agama Budha, yang dikenal sebagai Jataka. Dongeng binatang ini kemudian menyebar ke luar India; ke arah barat menuju Afrika serta ke timur menuju Indonesia dan Malaysia bagian barat. Dongeng si Kancil, tulis Dixon dalam The Mythology of All Races Oceanic, terdapat di daerah-daerah di Indonesia yang mendapat pengaruh kuat Hinduisme dan erat hubungannya dengan kerajaan Jawa Hindu dari abad ke-7 sampai abad ke-13. Hipotesis Dixon, menurut James Danandjaja, diperkuat dengan fakta bahwa dongeng si Kancil juga terdapat di negara-negara Asia Tenggara lainnya, yang punya hubungan erat dengan kebudayaan Hindu. Sayangnya, dia tak menjelaskan kenapa dongeng Kancil dapat hidup sampai berabad-abad, atau apa fungsinya sebagai ungkapan kebudayaan dalam masyarakat-masyarakat yang berbeda. Kendati telah lama menjadi folklor yang dituturkan secara lisan, kisah si Kancil baru dibukukan pada abad ke-19. “Semua versi cerita kancil berbahasa Jawa, ceritanya dapat dilihat sebagai suatu siklus yang menceritakan seluruh riwayat hidup sang Kancil sejak lahir sampai meninggalnya,” tulis Behrend dan Titik Pudjiastuti dalam Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 3-A. Versi cerita Kancil tertua adalah Serat Kancil Amongsastra karangan Kyai Rangga Amongsastra, penulis Kadipaten selama pemerintahan Pakubuwono V di Surakarta, yang dikarang pada 1822. Atas usaha Dr W. Palmer van den Broek, serat tersebut dicetak pada 1878. Buku induk lain dongeng si Kancil diterbitkan van Dorp di Semarang pada 1871. Cerita Kancil ini lebih dikenal dengan Serat Kancil van Dorp karena tak diketahui penulisnya. Buku lainnya adalah Serat Kancil Salokadarma karya Sasraningrat, putra Pakualam Yogyakarta, yang berangka tahun 1891. Cerita Kancil dalam buku ini kehilangan cirinya seperti Kancil pada umumnya. Hal ini, menurut Abing Ganefara dalam skripsinya tentang Serat Kancil Saloka Darma di jurusan Sastra Jawa Universitas Indonesia tahun 1990, karena terdapat konsep-konsep ajaran mistik yang menonjol, sehingga peran binatang dalam cerita ini tak berbeda dari manusia sehari-hari. Misalnya, ada peran bercakap-cakap, mengajar, memberi nasihat, atau adu argumentasi sambil sesekali diselipi ajaran-ajaran mistik. Naskah yang dekat dengan Serat Kancil Salokadarma, menurut Behrend dan Titik, adalah Serat Kancil Amongraja di mana memuat ajaran moral, Islam, kebatinan, dan lain-lain disampaikan melalui wejangan. Tiada keterangan penulisan mengeni serat ini. Tapi melihat gejala bahasa dan terutama sasmitaning tembang yang diletakkan di awal pupuh baru, diperkirakan teks ini berasal dari lingkaran kesusastraan Pakualaman, Yogyakarta. Perbedaan isi Serat Kancil Amongraja dengan serat-serat lain terletak pada tokoh Kancil yang digambarkan sebagai seorang pemuda dengan ilmu pengetahuan luas. Dari penggambaran tersebut tidak tertangkap kesan bahwa Kancil adalah tokoh binatang. Kancil merupakan putra Raden Pathangkus dari Ampeldenta dan seorang dewi dari negara Wiradi. Pada usia 16 tahun, Kancil telah menguasai ilmu kebatinan, falak, Alquran, sastra, bahasa Arab dan Jawa, hingga undang-undang dan hukum Jawa-Belanda. Menurut James Danandjaja, dari semua peneliti tentang dongeng Kancil, yang menarik adalah karya Philip Frick McKean, The Mouse-deer Kantjil in Malayo-Indonesia Folklore Alternative Analyses and the Significance of a Trickster Figure in South-East Asia. McKean menyimpulkan bahwa ideal folk cerita rakyat Jawa adalah selalu mendambakan keadaan keselarasan. Dari isi dongeng-dongeng si Kancil dapat diambil kesimpulan bahwa Kancil mewakili tipe ideal orang Jawa atau Melayu-Indonesia sebagai lambang kecerdikan yang tenang dalam menghadapi kesukaran, selalu dapat dengan cepat memecahkan masalah rumit tanpa ribut-ribut, dan tanpa banyak emosi. Benarkah demikian?
Si Kancil Suatu hari Si Kancil, binatang yang katanya cerdik itu, sedang berjalan-jalan di pinggir hutan. Di dalam hutan terlalu gelap, karena pohon-pohon sangat lebat dan tajuknya menutupi lantai hutan. Dia ingin berjemur di bawah terik matahari. Di sana ada sungai besar yang airnya dalam sekali. Setelah sekian lama berjemur, Si Kancil merasa bahwa ada yang berbunyi di perutnya. Wah, rupanya perutnya sudah lapar. Dia membayangkan betapa enaknya kalau ada makanan kesukaannya, ketimun. Namun kebun ketimun ada di seberang sungai, bagaimana cara menyeberanginya ya? Dia berfikir sejenak. Tiba-tiba dia meloncat kegirangan, dan berteriak “Buaya….buaya…. ayo keluar….. Aku punya makanan untukmu…!!” Begitu Kancil berteriak kepada buaya-buaya yang banyak tinggal di sugai yang dalam itu. Sekali lagi Kancil berteriak, “Buaya…buaya… ayo keluar… mau daging segar?” Tak lama kemudian, seekor buaya muncul dari dalam air, “Huaahhh… siapa yang berteriak siang-siang begini.. mengganggu tidur saja.” “Hei Kancil, diam kau.. kalau tidak kau akan kumakan.” Kata buaya kedua yang juga muncul. “Wah…. bagus kalian mau keluar, mana yang lain?” kata Kancil kemudian “Ada apa Kancil sebenarnya, ayo cepat katakan,” kata buaya. “Begini, maaf kalau aku mengganggu tidurmu, tapi aku akan membagi daging segar untuk buaya-buaya di sungai ini makanya harus keluar semua.” Mendengar bahwa mereka akan dibagikan daging segar, buaya-buaya itu segera memanggil teman-temannya untuk keluar semua. “Hei, teman-teman semua, kancil membagikan daging gratis. Ayo kita keluaaaar….!” buaya pemimpin berteriak memberikan komando. Tak berapa lama, munculanlah buaya-buaya dari dalam air. Dan kancil bilang ia akan menghitung buaya-buaya tersebut. Tanpa berpikir panjang, buaya-buaya itu segera mengambil posisi, berbaris berjajar dari tepi sungai satu ke tepi sungai lainnya, sehingga membentuk seperti jembatan. “Oke, sekarang aku akan mulai menghitung,” kata Kancil yang segera melompat ke punggung buaya pertama, sambil menghitung. Seterusnya sambil terus meloncat dari punggung buaya satu ke buaya lainnya. Hingga akhirnya dia sampai di seberang sungai. Hatinya tertawa, “Mudah sekali ternyata.” Begitu sampai di seberang sungai, Kancil berkata pada buaya, “Hai buaya, sebetulnya tidak ada daging segar yang akan aku bagikan. Tidakkah kau lihat bahwa aku tidak membawa sepotong daging pun?” “Sebenarnya aku hanya ingin menyeberang sungai ini, dan aku butuh jembatan untuk lewat. Kalau begitu saya ucapkan terima kasih pada kalian, dan mohon maaf kalau aku mengerjai kalian,” kata Kancil. “Ha!….huaahh… Kancil nakal, ternyata kita cuma dibohongi. Awas kau ya.. kalau bertemu lagi ku makan kau!!,” kata buaya-buaya itu geram. Si Kancil segera berlari menghilang di balik pohon, menuju kebun Pak Tani untuk mencari ketimun.
Mengisi waktu di rumah bersama anak, dapat diisi dengan membacakan dongeng. Dengan membacakan dongeng anak, secara tak langsung Mama telah mengajarkan pada anak nilai moral yang di dapatkan dari cerita juga biasanya disampaikan sebelum anak pergi tidur. Ini bisa jadi bonding time antara orangtua dan anak. Bercerita tentang dongeng anak juga menjadi bentuk stimulasi agar anak semakin pintar berbagai macam dongeng yang bisa Mama pilih, salah satunya adalah dongeng berjenis fabel yang menceritakan tentang kehidupan fabel dapat membantu Mama untuk memperkenalkan anak pada jenis-jenis binatang, dapat meningkatkan imajinasi anak dan meningkatkan kemampuan yuk mulai membacakan dongeng kancil pada anak sejak dini! Salah satu dongeng anak cerita Kancil dan Siput yang telah rangkum di bawah Di dalam hutan, Si Kancil yang terkenal licik berjalan-jalan untuk minum di tepi suatu hari yang cerah, terdapat seekor binatang yang terkenal sangat licik di dalam hutan, yaitu adalah Si Kancil. Pada hari itu, Kancil sedang bersantai di bawah pohon besar dengan hembusan angin sepoi-sepoi yang membuat Kancil menjadi mengusir rasa kantuknya, ia akhirnya memutuskan untuk jalan-jalan menelusuri hutan. Sambil berjalan, Kancil membusungkan dadanya dan berkata,"Siapa di hutan ini yang tidak mengenalku. Si pintar, si cerdik yang banyak akal. Setiap masalah pasti dapat ku selesaikan dengan mudah,” kata Si berjalan cukup jauh, akhirnya ia sampai di tepi sungai. Kancil pun segera minum untuk menghilangkan rasa hausnya sambil terus berkata-kata memuji dirinya Kancil bertemu dengan seekor Siput, ia pun mengatakan Siput memiliki tubuh yang kecil dan Kancil sadari, ternyata ia sedang diperhatikan oleh seekor Siput yang sedang duduk di balik sebuah batu besar pinggir sungai. Karena mendengar ucapan Kancil Siput itu pun berkata,"Hei Kancil, asyik sekali kau ku lihat berbicara sendiri, ada apa? Apa kamu sedang bergembira ya?" tanya Siput pada pun mendengar suara Siput dan mencari-cari asal suara tersebut, ia pun menjawab,“Oh hai! ternyata kau Siput, sudah lama ya kau memperhatikanku ternyata? Sedang apa kau disana Siput? Meratapi dirimu yang kecil dan lelet ya? Hahahahaha," Karena tak terima dengan ucapannya, Siput menantang Kancil untuk lomba adu pun terkejut dengan jawaban Kancil yang menghinanya dan membuatnya marah. Lalu Siput pun membalas ucapan Kancil.“"Hai Kancil! Aku tahu, kau memang terkenal binatang yang sangat cerdik dan cepat sedangkan diriku terkenal binatang yang sangat lambat berjalannya. Tapi kali ini aku sangat marah mendengar perkataanmu tadi dan aku menantangmu untuk lomba adu lari," ujar tantangan dari Siput, Kancil pun menerima tantangannya karena ia tahu Siput tak akan mungkin mengalahkan dirinya. Hingga akhirnya mereka setuju lomba tersebut diadakan keesokan Picks4. Siput meminta tolong teman-temannya untuk mengelabui Si Kancil saat perlombaan esok ErlindaDi tempat lain, Siput sadar bahwa dirinya tak mampu mengalahkan Kancil. Siput akhirnya meminta tolong teman-temannya untuk membantunya dengan sebuah cara. Saat lomba dimulai, semua teman-teman Siput agar bersembunyi di jalur lomba yang akan mereka Siput harus muncul ketika mendengar suara Si Kancil dari kejauhan, sehingga Kancil akan mengira Siput akan selalu berada di perlombaan pun tiba!Seluruh penghuni hutan menyaksikan perlobaan tersebut sampai suasananya pun sangat ramai. Mereka semua ingin mengetahui apakah Siput dapat mengalahkan Si Kancil yang terkenal cerdik dan sombong itu?5. Dengan angkuhnya Si Kancil berlari dengan cepat, namun ternyata sudah ada Siput di lomba dimulai, dengan angkuhnya Kancil langsung berlari dengan sangat cepat, ia pun tertawa sambil berkata"Hahahahaha selamat tinggal Siput lelet, aku tunggu kau di garis finish nanti," ucapnya dengan ia berlari meninggalkan Siput cukup jauh di belakangnya, Kancil justru sangat terkejut karena ia melihat di depannya ada Siput yang sedang berjalan dengan sebenarnya itu adalah teman-teman Si Siput yang telah mendengar suara Kancil dari kejauhan dan mereka keluar dari persembunyiannya guna mengelabui Si Kancil dengan cepat melewatinya, tetapi selalu ada Siput di depannya hingga membuat Kancil merasa dikalahkan, Kancil pun dengan cepat melewati Siput tersebut, dan kejadian itu terus berulang hingga membuat Si Kancil menjadi kewalahan dan kelelahan karena Siput selalu berada beberapa Langkah di depan Si Kancil hampir tiba di garis finish, ternyata Siput sudah mendekati garis finish terlebih dahulu dan membuat Si Kancil Siput yang seharusnya sudah ia tinggalkan jauh di belakang, tapi Siput itu malah terus berada di depannya dan sampai ke garis finish terlebih terkejut dirinya kalah dengan Kancil tidak menerima sesampainya di garis finish Kancil pun berkata,"Tidak Mungkin! Bagaimana bisa kau lebih dulu sampai, padahal aku berlari sangat kencang meninggalkan kau jauh dibelakangku," ujar Si Kancil yang tak menerima kekalahannya. Kancil tidak mau kalah dengan seekor Siput yang kemarin ia ejek di sungai."Sudahlah Kancil akui saja kekalahan dirimu," jawab Siput dengan Kancil menjadi heran dan masih belum dapat percaya kalau dirinya berhasil dikalahkan oleh hewan yang sering ia ejek "kecil dan lelet" Siput memberikan pesan pada Si Kancil hingga membuat Kancil merasa menyesal dan ErlindaSi Kancil yang masih terheran-heran hingga tidak bisa mengucapkan apa pun, lalu tiba-tiba Siput pun berkata,"Sudahlah Kancil, tidak usah sedih. Aku tidak ingin hadiah apa-apa dari kamu. Aku hanya ingin kau tahu, janganlah menjadi sombong dengan kelebihan yang kau miliki. Semua makhluk hidup mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, jadi jangan suka menghina dan menyepelekan makhluk hidup yang lainnya," ujar menyelesaikan ucapannya Siput pun pergi menyelam kedalam sungai dan tinggalah Si Kancil yang menyesal dan malu karena kalah dalam lomba lari dengan saat itu Kancil berjanji tidak akan menganggap remeh makhluk hidup anak kisah Si Kancil dan Siput ini mengajarkan anak untuk jangan menjadi orang yang sombong dengan menghina dan merendahkan makhluk hidup lainnya. Karena setiap makhluk hidup mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, seperti apa yang dikatakan oleh Siput. Kita harus menghargai perbedaan dari dongeng kancil jugaDongeng Anak Kancil dan Para Buaya, Ketahui Pelajaran dari Cerita IniDongeng Anak Nusantara Sangkuriang dan Asal Mula Tangkuban PerahuDongeng Nusantara Kisah Malin Kundang, Anak yang DurhakaCerita Kancil dan Siput, Simak Pelajaran dari Ceritanya
Dongeng anak kali ini merupakan lanjutan cerita anak Indonesia yang sebelumnya yaitu Cerita Fabel Nusantara Gong Ajaib dan Cerita Rakyat Fabel Kancil Menipu Buaya pada cerita sebelumnya si kancil yang cerdik dapat memperdayai harimau ganas dan buaya sungai yang kelaparan. Lalu bagaimana kelanjutan kisah si kancil, yuk dengarkan dongeng kakak kali ini. cerita anak indonesia si kancil yang cerdik Kancil baru saja lepas dari bahaya. Para buaya yang akan memakannya telah ditipu mentah-mentah. Kancil berjalan dengan santai. Perutnya mulia terasa lapar lagi karena seharian berlari menyelamatkan diri dari buaya. Kancil berjalan-jalan ditepi hutan. Tapi huup ! tiba-tiba ada Macan datang menghadangnya. ’Cil ! Aku sudah tiga hari tidak makan. Untung ada kau sekarang. Jadi aku bisa makan daging..!’’ kata Macan. ’Hah ? kau mau memakanku? Siapa takut ? boleh saja !’’ kata Kancil tanpa rasa takut. ’Betulkah Cil ? kau mau aku makan? Tanya Macan dengan gembira. ’Aku maklum, aku kan hewan kecil. Mau menolak pun bagaimana ! aku pasrah saja. Tapi……”” ’Kenapa Cil..? ’Sebelum aku mati, bolehkah aku meminta sesuatu?’’ ’Apa itu Cil?’’ ’Biarkan aku mencari makanan sebentar saja di sekitar sini.’’ ’Baiklah Cil, permintaan terakhirmu itu akan aku kabulkan.’’ ’Terima kasih Macan. Kau memang baik sekali. Tapi sekarang tolong pejamkan matamu sebentar.’’ ’Loh ko pakai pajam mata segala Cil?’’ ’Iya Can, tutup mata seperti main petak umpet. Toh aku tidak bisa lari terlalu jauh darimu.’’ ’Baiklah Cil. Akan aku pejamkan mataku.’’ Kancil langsung berlari dengan sekuat tenaganya. ’Sudah Cil?’’ Macan sudah tidak sabar ingin memakan Kancil. ’Beluuuuum…!’’ ’Sudah Cil?’’ Tanya Macan sekali lagi. ’Belluuuuuuuuuum!’’ jawab Kancil dari kejauhan. ’Sudah Cil?’’ Kancil tidak menjawab lagi. Macan segera membuka matanya. ’Wauuuuuw…! Mana si Kancil.? Kurang ajar, dia menipuku!’’ Macan langsung mencari Kancil kesana kemari. Tapi sudah sekian lama Macan tidak bisa menemukan Kancil. ’Bodohnya aku…!geram si Macan. ’Seharusnya aku tidak usah menuruti permintaan si Kancil. Coba saja tadi Kancil langsung aku makan.’’ Geram si Kancil. Dengan marah si Macan terus mencari si Kancil. ’Kemana hewan kecil yang licik itu.! ’Awas kau Cil !’’ kancil melihat ada ular besar yang sedang tidur Sementara itu Kancil terus berjalan dan mencari persembunyian yang aman. Kancil menoleh kebelakang. Ia takut jika Macan sudah datang menyusulnya. ’Mudah-mudahan Macan sakit perut, sakit gigi, tertusuk duri. Sehingga ia tidak bisa mengejarku.’’ Otaknya terus berputar dengan keras. Kancil terus berpikir bagaimana caranya ia meloloskan diri dari kejaran Macan. Karena Kancil sering melihat kebelakang. Ia tidak melihat ada seekor ular didepannya. ’Huup! Aduh, hamper saja aku menabrak ular yang sedang tidur ini.’’ Kata Kancil Kancil istirahat tak jauh dari si Ular yang sedang tidur. Dan terus mencari akal. Beberapa saat kemudian ……. ’Nah ! ini dia..!! kata Macan dengan gembira setelah menemukan si Kancil. “Sssst !’’ jangan bicara keras-keras Can.’’ ’Mau apa lagi ? Mau menipuku ?’’ macan dapat menemukan persembunyian si kancil “Tidaaaaaak..! Tenang sajalah dulu !” kata Kancil dengan santai. “Aku sudah sangat kelaparan Cil ! Sudahlah Kancil, kau tidak bisa menipuku lagi. ’Sabar dulu Can. Aku sedng duduk disini sebenarnya sedang bertugas. Aku diperintahkan Nabi Sulaiman .’’ ’Jangan ngaco kau ! Apa tugasmu?’’ ’Mari ikut aku.’’ Kata Kancil mengajak Macan mendekati si Ular yang sedang tidur. Sepintas ular itu di seperti sabuk yang digulung rapi. ’Cil ini kan Ular?’’ “Wah.. bodohnya kau. Ini bukan Ular hidup. Ini adalah sabuknya Baginda Nabi Sulaiman, penguasa para Binatang. Siapapun yang memakai sabuk ini maka dia akan ditakuti seluruh binatang di dunia ini.’’ macan dililit ular besar “Boleh ku coba Cil?’’ “Jangan…!” ’Baiklah Cil. Jika tidak boleh kau akan langsung kumakan.’’ “Ba…baiklah kalau begitu.” Macan segera menjulurkan lidah dan lehernya. Ia bermaksud mengelus-elus sabuk itu sebelum memakannya. “Hmm…halus juga sabuk ini…”kata Macan sambil menjilati benda yang dianggapnya sabuk itu. Tapi….. “Macan kurang ajar !” tiba-tiba si Ular itu terbangun dari tidurnya. “Beraninya kau mengganggu waktu istirahatku.” Secepat kilat Ular besar itu membelit tubuh Macan dan langsung menggiginya. Macan pun membalas menggigit perut Ular dan mencakar tubuh Ular itu. Keduanya bertarung dalam waktu yang lama. “Hahaa…!’’Kancil tertawa.’’ Aku tidak tau siapa yang akan menang dalam pertarungan ini. Lebih bik aku segera pergi dari tempat ini. Selamat tinggal macan yang bodoh.” Pesan Moral dari Cerita Anak Indonesia Petualangan Si Kancil Yang Cerdik adalah janganlah kita mudah diperdaya oleh orang lain, analisa dan selalu berhati-hati dalam setiap tindakan. Kami memiliki banyak koleksi dongeng rakyat nusantara tentang kecerdikan si kancil, bukan hanya dalam bentuk cerita namun beberapa diantaranya berupa film kartun si kancil seperti dibawah ini. Film Cerita Anak Indonesia Si Kancil dan Ular
Cerpen Karangan Surya Valenthyno MallisaKategori Cerpen Anak, Cerpen Dongeng Cerita Rakyat, Cerpen Fabel Hewan Lolos moderasi pada 9 September 2015 Pada suatu hari, Kancil merasa sangat lapar. Dia berjalan kesana-kemari, tetapi tidak mendapatkan makanan. Ketika hari sudah sore, Kancil melihat Kera sedang asyik makan pisang di atas pohon. Nikmat betul kelihatannya. Kancil ingin sekali menikmati pisang itu. Akan tetapi, bagaimana caranya mengambil pisang itu? Memanjat pohon, ia tidak bisa. “Meminta pada Kera, pasti ia tidak memberi. Kera itu kan pelit.” Kancil mencari akal. Kancil pun menemukan akal. Ia melempari Kera dengan batu-batu kecil. Mula-mula Kera tidak peduli. Kancil tidak berputus asa. Kancil terus melempari Kera. Ia berusaha agar Kera marah. Lama-kelamaan Kera menjadi kesal dan marah. Ia balik melempari Kancil. Mula-mula Kera melempar dengan kulit pisang. Setelah kulit pisang habis, Kera melempari Kancil dengan buah pisang. Kancil pura-pura kesakitan. Kera semakin bersemangat melempar hingga semua pisang dilempari ke arah Kancil. Kera merasa puas kemudian meninggalkan pohon itu. Akal Kancil berhasil. Setelah Kera pergi, Kancil mulai mengumpulkan pisang yang berserakan. Dimakannya pisang-pisang itu dengan santai. “Hmmm… enak sekali” Cerpen Karangan Surya Valenthyno Mallisa Cerpen Kancil yang Cerdik merupakan cerita pendek karangan Surya Valenthyno Mallisa, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Lukisan Dida Oleh Edi Warsidi Sejak berusia sepuluh tahun, Dida mempunyai keahlian melukis yang sangat hebat. Sudah beberapa kali ia mendapatkan hadiah dari beberapa lomba lukis di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia, Berbagai Rintangan Menuju Sekolah Oleh Aldi Rahman Untoro Dimana aku? Oh ya… Aku ingat sekarang, sedang tidur di atas kasur yang lembut. Kubuka jendela, angin dingin menusuk kulitku. Hari ini adalah hari pertamaku sekolah di SMA. Langsung Maafkan Aku Sahabat Oleh Wardah Nabila Alesya Namira namanya. Alesya mempunyai sahabat bernama Anggi Fatinah. Alesya dan Anggi bersahabat sejak tk. Sekarang mereka telah kelas 4 SD. Suatu hari, ada anak baru yang bernama Ratna Gadis Kecil Oleh Uma Latifa Widiyanti Aku berjalan sambil bersiul riang melewati setiap gang dan persawahan, biasanya aku berjalan pulang sekolah bersama teman-temanku namun hari ini aku berjalan sendirian karena hari ini aku mendapat jatah Tikus Yang Pemaaf Oleh Septiani Ayu Rosita Di sebuah hutan rimba, para hewan berkumpul terlihat sang raja hutan sedang mengadakan acara pemilihan untuk panglima kerajaan hutan itu. Sang raja singa yang berdiri gagah di atas tebing “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
ringkasan cerita si kancil yang cerdik